Jagapost.co.id, Puasa—selain menjadi ibadah wajib bagi umat Muslim, juga punya banyak manfaat kesehatan dan spiritual. Tapi, tunggu dulu! Sebelum kamu memasuki bulan Ramadan atau memulai puasa sunnah, penting banget untuk tahu syarat puasa agar puasamu sah dan diterima oleh Allah SWT. Jangan sampai karena kelupaan satu syarat, kita batal puasa di tengah jalan!
Jangan khawatir, di artikel ini kita akan bahas 7 syarat puasa yang perlu kamu perhatikan, dan pastinya dengan gaya santai tapi tetap informatif. Penasaran? Yuk, kita mulai!
Apa Itu Puasa? Syarat Puasa yang Harus Diketahui
Puasa adalah ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa Ramadan adalah ibadah yang wajib dilakukan umat Muslim setiap tahun, tetapi ada juga puasa sunnah yang bisa dilakukan kapan saja.
Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa syarat puasa yang perlu dipenuhi agar puasamu sah dan diterima oleh Allah SWT? Tanpa memenuhi syarat-syarat tersebut, bisa jadi puasamu batal atau tidak dihitung sebagai ibadah yang sempurna.
Nah, daripada bingung, berikut ini adalah 7 syarat puasa yang wajib kamu ketahui. Mari kita simak satu per satu.
1. Islam
Syarat pertama yang sangat mendasar dan jelas adalah Islam. Ya, hanya umat Muslim yang diwajibkan untuk berpuasa. Hal ini tertulis jelas dalam Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad SAW. Jadi, meskipun kamu sudah mengikuti kegiatan puasa dengan semangat, jika bukan seorang Muslim, maka puasa tersebut bukanlah kewajiban bagimu.
Namun, bagi umat Muslim, puasa adalah ibadah yang sangat penting, baik puasa wajib seperti Ramadan maupun puasa sunnah lainnya.
“Puasa itu untuk umat Islam, dan Allah menjadikan puasa sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya.” – Hadis Nabi Muhammad SAW.
2. Baligh
Syarat kedua adalah baligh atau sudah mencapai usia dewasa menurut hukum Islam. Anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan untuk berpuasa. Dalam Islam, baligh biasanya ditandai dengan tanda fisik seperti menstruasi pada perempuan atau mimpi basah pada laki-laki.
Nah, bagi kamu yang sudah mencapai usia baligh, berarti kamu sudah diwajibkan untuk menjalankan puasa. Tapi, ingat, puasa itu bukan hanya soal menahan lapar dan haus, lho. Puasanya harus penuh dengan kesadaran dan ikhlas.
3. Sehat
Meskipun puasa itu membawa banyak kebaikan, kesehatan tetap menjadi syarat yang sangat penting. Puasa bukanlah alasan untuk memaksakan diri jika tubuhmu dalam keadaan tidak sehat. Jadi, bagi kamu yang merasa sedang sakit atau memiliki kondisi medis tertentu, jangan ragu untuk bertanya pada dokter atau seorang ahli agama. Dalam beberapa kasus, seperti orang yang sedang hamil atau menyusui, Islam memberi kelonggaran untuk tidak berpuasa dengan ketentuan menggantinya di lain waktu atau dengan fidyah (membayar dengan memberi makan orang miskin).
“Puasa itu ibadah yang harus dilakukan dengan hati yang sehat dan tubuh yang kuat.” – Ustaz H. Ahmad Rifa’i
4. Niat Sebelum Fajar
Syarat puasa yang tidak kalah penting adalah niat. Puasa tidak akan sah jika kamu tidak berniat sebelumnya. Niat harus dilakukan pada malam hari sebelum terbit fajar. Tidak perlu diucapkan dengan suara keras, cukup dalam hati dan niatkan untuk beribadah kepada Allah SWT.
“Niat adalah inti dari setiap amal. Jika niatmu untuk Allah, maka setiap ibadah yang dilakukan akan bernilai ibadah.” – Hadis Nabi Muhammad SAW
Setiap pagi sebelum fajar, ucapkan niat puasa untuk hari itu: “Saya berniat puasa untuk hari ini, bulan Ramadan, karena Allah Ta’ala.” Itu sudah cukup.
5. Mencapai Akil Baligh
Selain baligh, syarat lainnya adalah akil baligh, yaitu keadaan seseorang yang telah dapat membedakan antara hal-hal yang baik dan buruk serta dapat memahami hukum-hukum agama. Artinya, seseorang yang sudah cukup dewasa dan mampu bertanggung jawab atas amal ibadah yang dilakukannya.
Anak-anak yang belum mencapai usia baligh atau akil baligh tidak diwajibkan berpuasa, meskipun mereka tetap bisa belajar puasa secara bertahap.
6. Mampu Melaksanakan Puasa
Bagi kamu yang sehat jasmani dan rohani, tentu puasa menjadi kewajiban. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak wajib berpuasa, misalnya orang yang sedang dalam perjalanan jauh (musafir), wanita yang sedang menstruasi atau nifas, dan orang yang mengalami kondisi medis tertentu yang membuatnya tidak mampu berpuasa.
Nah, meskipun ada kelonggaran, kamu tetap bisa mengganti puasamu di waktu lain atau dengan membayar fidyah sebagai pengganti puasa yang terlewat. Pastikan untuk konsultasi dengan seorang alim atau ulama jika kamu tidak yakin tentang kondisi ini.
7. Tidak Ada Halangan untuk Berpuasa
Terakhir, syarat yang satu ini penting banget: tidak ada halangan yang membatalkan puasa. Maksudnya, jika kamu sudah memenuhi semua syarat puasa, tetapi tiba-tiba membatalkan puasa tanpa alasan yang sah, maka puasamu batal. Beberapa hal yang dapat membatalkan puasa antara lain makan atau minum dengan sengaja, berhubungan badan, muntah dengan sengaja, atau hal-hal lain yang disebutkan dalam syariat.
Namun, ada beberapa pengecualian, seperti orang yang lupa dan makan atau minum karena tidak sadar. Dalam hal ini, puasanya tetap sah dan hanya perlu dilanjutkan.