Jagapost.co.id, Timnas Jepang telah lama diakui sebagai kekuatan dominan dalam sepak bola Asia. Konsistensi tampil di Piala Dunia dan banyaknya pemain yang merumput di klub Eropa menjadi bukti keunggulan mereka—sehingga julukan “Raja Asia” melekat kuat.
Baru-baru ini, kekuatan superior Jepang kembali terlihat saat mereka menghancurkan Indonesia 6–0 di Stadion Suita, Selasa (10/6) malam WIB. Kemenangan telak ini menjadi representasi betapa besar jarak kualitas antara Jepang dan tim-tim Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Thailand.
Indonesia vs Jepang
Dalam dua tahun terakhir, Indonesia sudah beberapa kali bertemu Jepang.
-
Piala Asia 2023 (fase grup): Indonesia kalah 1–3, namun sempat mencetak gol lewat Sandy Walsh.
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026 (GBK): Indonesia kalah 0–4.
-
Kunjungan ke Jepang: Kekalahan kembali diderita dengan skor telak 0–6—sebuah cerminan betapa jauh kekuatannya.
Vietnam vs Jepang
Vietnam pernah memberi kejutan di Kualifikasi Piala Dunia 2022, ketika mereka menahan imbang Jepang 1–1 di Saitama Stadium—a hasil luar biasa mengingat Jepang menurunkan pemain terbaiknya seperti Kubo dan Mitoma.
Kelanjutan pertandingan di Piala Asia 2023: Vietnam sempat unggul 2–1, tapi akhirnya dikalahkan 2–4 oleh Jepang, menegaskan kekuatan besar Jepang.
Malaysia vs Jepang
Pertemuan terakhir adalah lawat Jepang tahun 2004 (uji coba di Kashima), dimana Jepang—dilatih Zico—menang 4–0 atas Malaysia. Gol disumbangkan Ogasawara, Miyamoto, Yamada, dan Endo.
Sebelumnya, di Piala Merdeka 1986, Malaysia pernah menang 2–1 atas Jepang, namun itu terjadi saat Jepang belum menjadi kekuatan besar di Asia.
Thailand vs Jepang
Thailand, meskipun pernah dijuluki raja ASEAN, harus menerima kenyataan kalah telak dalam uji coba melawan Jepang Januari 2024. Pertandingan di Shin-Kokuritsu berakhir 0–5.
Thailand sempat bertahan imbang 0–0 di babak pertama, tapi setelah Jepang menurunkan pemain inti, gol bertubi-tubi muncul: dicetak Tanaka, Nakamura, gol bunuh diri Elias Dolah, Kawamura, dan Minamino.
Secara keseluruhan, performa Jepang versus negara-negara ASEAN menunjukkan dominasi yang sangat jelas. Tim-tim Asia Tenggara masih harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan dari “Raja Asia” di masa mendatang.