Keberhasilan Satgas Pemberantasan Judi Online: Transaksi Judol Anjlok 80% di Q1 2025

Berita235 Dilihat
live-streamingbola-gratis

Jagapost.co.id, Satuan Tugas Pemberantasan Judi Online mencetak prestasi signifikan pada kuartal I 2025 dengan menurunkan volume aktivitas perjudian daring lebih dari 80 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jika pada Januari–Maret 2024 nilai aliran dana mencapai sekitar Rp 90 triliun, kini hanya tersisa kurang lebih Rp 47 triliun. Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, memproyeksikan bahwa jika tren penurunan terus berlanjut, jumlah transaksi judi online sepanjang 2025 bisa ditekan di bawah 160 juta kali mutasi.

Kesuksesan ini tak lepas dari upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi) yang agresif memblokir lebih dari 1,3 juta konten terkait judi daring. Menurut Ivan, langkah tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menutup akses ke platform ilegal yang selama ini sulit dikendalikan.

Menteri Kemkomdigi Meutya Hafid menegaskan bahwa meski volume judi online sudah menyusut, pemberantasan tidak akan berhenti. Selain terus menggencarkan pemblokiran, pihaknya tengah menyusun perbaikan regulasi agar penindakan menjadi lebih terstruktur dan berkelanjutan. “Kami juga akan memperkuat kerangka hukum sehingga tindakan pencegahan dan penindakan dapat berjalan seiringan,” ujarnya.

Pemberantasan judi online di Indonesia dijalankan secara terpadu antara PPATK, Polri, Kemkomdigi, OJK, dan Bank Indonesia, sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto. Pada tahun ini, beberapa langkah strategis telah diimplementasikan:

  • Pemanfaatan teknologi AI untuk memantau dan menandai pola transaksi mencurigakan.

  • Pembatasan kartu SIM maksimal tiga nomor per NIK agar identitas pengguna layanan seluler lebih terkontrol.

  • Operasi penegakan hukum Polri, yang berhasil menyita aset mencapai lebih dari Rp 500 miliar dari jaringan judi daring.

  • Pengundangan PP No. 17/2025 tentang Perlindungan Anak di Ruang Digital untuk memperkuat tata kelola dunia maya dan melindungi generasi muda dari konten negatif.

Menteri Meutya juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, lembaga pendidikan, dan organisasi sipil yang aktif melaporkan aktivitas judi online. “Keberhasilan ini adalah buah kerja bersama,” tuturnya, menandakan bahwa sinergi lintas sektor dan partisipasi publik menjadi kunci dalam upaya menuntaskan persoalan judol di Tanah Air.

Refrensi : https://radarpolitik.com/

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *