Relawan Jokowi Siap Bertransformasi Menjadi Partai Politik Pasca-Pemecatan dari PDIP

POLITIK134 Dilihat
banner 468x60

JAGAPOST.CO.ID, Jakarta, 19 Desember 2024 – Setelah pemecatan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Muhammad Bobby Afif Nasution dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sejumlah kelompok relawan yang selama ini mendukung Jokowi mulai bersiap untuk bertransformasi menjadi partai politik. Para relawan ini mengaku siap menjadi kendaraan politik bagi Jokowi, terutama jika beliau memilih untuk tidak bergabung dengan partai politik yang ada setelah pemecatan dari PDIP.

Relawan Jokowi Bersiap Jadi Partai Politik

Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Utje Gustav, menyatakan bahwa sejumlah elemen relawan Jokowi siap untuk bertransformasi menjadi partai politik. Mereka akan menunggu arahan langsung dari Jokowi terkait keputusan politiknya ke depan.

banner 336x280

“Beberapa elemen relawan Pak Jokowi siap menjadi partai, dan tinggal tunggu perintah beliau,” kata Utje melalui pesan singkat pada Kamis, 19 Desember 2024, menanggapi potensi peralihan organisasinya menjadi partai politik.

Utje juga menjelaskan bahwa apabila Jokowi memilih untuk bergabung dengan salah satu partai politik sebagai anggota biasa, Bara JP akan tetap mendukungnya tanpa masalah. Namun, jika Jokowi bergabung sebagai petinggi di partai politik tersebut, hal itu mungkin akan menimbulkan dinamika baru, mengingat relawan Jokowi berasal dari berbagai partai.

Baca Juga :  Jazilul Fawaid Minta Pimpinan KPK Baru Jaga Kepercayaan Publik

“Karena relawan beliau pun multipartai,” tambah Utje.

Projo Ikut Menyatakan Siap Bertransformasi

Kelompok relawan Projo, yang juga mendukung Jokowi selama ini, turut menyampaikan kesiapan mereka untuk bertransformasi menjadi partai politik guna mengakomodasi kepentingan politik Jokowi. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo, Handoko, menyatakan bahwa organisasinya akan siap menjalankan peran sebagai partai politik apabila Jokowi memutuskan untuk mengarah ke sana.

Namun, Handoko menekankan bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan serius dengan Jokowi mengenai rencana tersebut. Projo, menurutnya, masih menunggu arahan dari Jokowi mengenai langkah politik selanjutnya.

“Kalau Pak Jokowi perintahkan begitu, ya siap-siap saja,” kata Handoko pada Rabu, 18 Desember 2024, dilansir oleh Antara.

Handoko juga menyatakan bahwa pintu Projo akan selalu terbuka untuk Jokowi atau siapapun yang mendukung langkah politik mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pemecatan dari PDIP: Reaksi Jokowi dan Keputusan Partai

Pada 14 Desember 2024, Dewan Pimpinan Pusat PDIP secara resmi memecat Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution dari partai tersebut. Pemecatan tersebut didasarkan pada tuduhan bahwa Jokowi terlibat dalam intervensi terhadap Mahkamah Konstitusi untuk mengubah aturan yang memungkinkan Gibran menjadi calon wakil presiden.

Dalam menanggapi pemecatan tersebut, Jokowi menghormati keputusan PDIP. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak dalam posisi untuk membela atau memberikan penilaian atas keputusan tersebut, mengingat hal itu sudah terjadi. “Saya tidak dalam posisi untuk membela atau memberikan penilaian, ya karena itu keputusan sudah terjadi. Nanti, waktu yang akan mengujinya,” kata Jokowi di kediamannya di Solo pada 17 Desember 2024.

Mungkinkah Jokowi Bergabung dengan Partai Golkar atau Gerindra?

Terkait kemungkinan Jokowi bergabung dengan partai lain, seperti Partai Golkar atau Partai Gerindra, berbagai spekulasi mulai berkembang. Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai jabatan yang akan diberikan kepada Jokowi atau Gibran jika mereka bergabung dengan Golkar. Meski demikian, Golkar masih membuka kemungkinan bagi keduanya untuk menjadi anggota kehormatan.

“DPP belum mengeluarkan surat keputusan tentang anggota kehormatan ini,” kata Sarmuji pada Rabu, 18 Desember 2024.

Selain Golkar, peluang Jokowi bergabung dengan Partai Gerindra juga semakin ramai dibicarakan. Presiden Gerindra, Prabowo Subianto, sebelumnya sudah menyatakan bahwa partainya terbuka bagi Jokowi untuk bergabung. Namun, Prabowo menegaskan bahwa partainya tidak dapat memaksakan Jokowi untuk bergabung.

“Kami terbuka jika Jokowi ingin bergabung, tapi kami tidak bisa memaksanya,” kata Prabowo pada 6 Desember 2024, setelah pertemuannya dengan Jokowi di kediamannya.

Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengundang Jokowi untuk hadir dalam Kongres Gerindra yang akan dilaksanakan pada Februari 2025. “Kami juga menyampaikan undangan kepada beliau,” kata Muzani pada 10 Desember 2024, setelah pertemuannya dengan Jokowi di Solo.

Namun, Muzani enggan memberi jawaban pasti mengenai apakah Jokowi akan bergabung dengan Gerindra, sembari menyebut bahwa semuanya masih terbuka dan belum ada keputusan final.

Kesimpulan: Langkah Politik Jokowi ke Depan

Pasca-pemecatan dari PDIP, sejumlah kelompok relawan Presiden Joko Widodo menunjukkan kesiapannya untuk bertransformasi menjadi partai politik guna mendukung langkah politik Jokowi selanjutnya. Projo dan Bara JP, dua kelompok relawan besar, siap menjadi kendaraan politik bagi Jokowi jika beliau memutuskan untuk tidak bergabung dengan partai yang ada. Sementara itu, peluang Jokowi untuk bergabung dengan partai-partai besar seperti Golkar dan Gerindra terus mencuat, meskipun hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari pihak Jokowi.

Baca Juga : PKS Terciduk Komunikasi dengan Partai Pramono Selepas Pilkada Jakarta

Kondisi ini membuka spekulasi politik mengenai masa depan Jokowi, baik dalam bentuk partai baru maupun sebagai bagian dari partai yang sudah ada. Bagaimanapun, seperti yang dikatakan oleh Jokowi, waktu yang akan menguji keputusan-keputusan politik yang diambil ke depan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *