Jagapost.co.id, Pada Sabtu lalu, sebuah ledakan hebat di Pelabuhan Shahid Rajaei sekitar 50 km dari Bandar Abbas mengakibatkan kebakaran besar yang menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai lebih dari 750 lainnya. Insiden ini terjadi bersamaan dengan pertemuan negosiasi nuklir antara Iran dan Amerika Serikat di Oman, menambah kekhawatiran akan keselamatan infrastruktur kritis di wilayah tersebut.
Lokasi dan Fungsi Pelabuhan
Pelabuhan Shahid Rajaei adalah titik utama ekspor-impor di selatan Iran, termasuk kiriman bahan kimia khusus yang diduga dipakai untuk pembuatan propelan rudal. Meskipun pemerintah Iran membantah ledakan ada hubungannya dengan industri militer atau minyak, beberapa pihak keamanan swasta menyebut pengiriman natrium perklorat pada Maret lalu sebagai salah satu faktor risiko.
Kronologi Kejadian
Sabtu, 26 April 2025: Api tiba-tiba membesar di area penumpukan kontainer berisi bahan kimia, lalu disusul ledakan dahsyat.
Malam harinya : IRNA melaporkan otoritas bea cukai menyalahkan tumpukan bahan berbahaya di lapangan pelabuhan sebagai sumber ledakan.
Minggu petang : Jumlah korban diperbarui menjadi 14 tewas dan 750+ luka, setelah sebelumnya dilaporkan 4 korban meninggal dan 500 luka.
Dugaan Penyebab
Sejumlah analis menyebut penanganan yang keliru atas bahan bakar padat rudal—natrium perklorat—memicu kebakaran hebat. Video amatir memperlihatkan semburan asap merah menyala, tanda keterlibatan zat kimia teroksidasi kuat.
Reaksi Pemerintah dan Penyelidikan
– Pemerintah Iran: segera membentuk tim investigasi di bawah Kementerian Dalam Negeri.
– Presiden: menyampaikan belasungkawa dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh.
– UGM lokal: maaf, salah konteks; otoritas pelabuhan bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mengamankan area.
Konteks Keamanan Regional
Sebelumnya, pada 2020, serangan siber yang dituding melibatkan Israel menyasar pelabuhan ini. Kini, meski tak ada klaim serangan, negara tetangga mengawasi ketat hasil investigasi untuk mencegah eskalasi ketegangan di Selat Hormuz.
Dampak dan Pemulihan
Ledakan mengganggu lalu lintas kapal di Teluk Persia—jalur 20% perdagangan minyak global. Upaya pemadaman dan pembersihan bahan kimia memakan waktu berhari-hari. Otoritas pelabuhan berjanji memperketat penanganan muatan berbahaya agar tragedi serupa tak terulang.
Insiden ini kembali mengingatkan risiko penyimpanan bahan kimia di kawasan padat aktivitas ekonomi dan pentingnya standar keselamatan industri yang ketat.