Donald Trump Benar-Benar Kebingungan Hadapi China Dengan Perang Tarif Dagang

NASIONAL63 Dilihat

Jagapost.co.id, Dalam beberapa pekan terakhir, para pelaku industri otomotif AS semakin vokal mengeluhkan beban tarif impor yang membebani mereka. Menanggapi tekanan tersebut, Presiden Donald Trump kini mempertimbangkan kelonggaran di sektor otomotif khususnya bagi suku cadang sebagai penyeimbang kebijakan perdagangan agresif yang selama ini dijalankannya.

Menurut laporan Financial Times (24/4/2025), sumber dekat negosiasi menyebut Trump akan mengeluarkan suku cadang mobil dari daftar tarif tinggi atas impor dari China. Tarif ini semula dikenakan sebagai sanksi atas dugaan keterlibatan China dalam produksi bahan kimia fentanil. Dalam skema “destacking,” beban tarif berlapis—termasuk pajak atas baja dan aluminium—akan dilonggarkan untuk komponen otomotif tertentu.

Meski begitu, kebijakan ini hanya menimpa part tertentu. Bea 25% atas mobil jadi impor tetap berlaku, dan suku cadang juga masih akan dikenai tarif 25% mulai 3 Mei. Artinya, relief hanya diberikan pada pajak sekunder (baja, aluminium), bukan tarif utamanya.

Langkah Trump muncul setelah para eksekutif otomotif merapat ke Gedung Putih, menuntut ruang bernapas lebih luas agar industri tidak tersudut. Selama ini, sektor mobil sempat dikecualikan dari beberapa tarif balasan AS terhadap mitra dagang besar, namun itu dianggap belum memadai.

John Elkann, Ketua Stellantis—perusahaan induk merek Chrysler, Jeep, dan Peugeot—peringatkan bahwa kebijakan bea tinggi menempatkan otomotif AS dan Eropa pada ujung tanduk. Seorang eksekutif senior lain menambahkan bahwa beban tarif berulang-ulang “sangat mengancam kelangsungan bisnis kami.”

Pelonggaran ini jadi sinyal bahwa Trump mulai bersedia memberikan pengecualian untuk industri strategis. Sebelumnya, pada 2 April—yang ia juluki “hari pembebasan” Trump mengumumkan tarif balasan hingga 50% untuk hampir semua impor. Namun dalam 90 hari, angka itu diturunkan menjadi 10%.

Selain otomotif, produk elektronik konsumen seperti laptop dan ponsel pintar juga dibebaskan dari tarif balasan, meski kemungkinan masih akan dikenai bea lain akhir tahun ini. Pekan lalu Trump sempat menjanjikan “bantuan khusus” untuk sektor otomotif, termasuk keringanan impor mobil dari Meksiko dan Kanada asalkan memenuhi syarat USMCA 2020.

Di bawah USMCA, konten non-AS pada kendaraan dan suku cadang yang memenuhi aturan asal ditetapkan hanya akan kena tarif 25%. Kini negosiasi difokuskan menyederhanakan ketentuan asal usul komponen agar prosesnya lebih praktis.

Sebelumnya, sebagai respons atas isu fentanil, AS mengenakan tarif 20% untuk semua impor China, kemudian menambah tarif balasan hingga total 125% pada sejumlah produk. Namun suku cadang mobil hanya kena bea 20% (isu fentanil) ditambah pajak baja-aluminium dan tarif kendaraan 25%. Dengan pengecualian baru ini, beban pajak sekunder diharapkan terangkat, memberi kelegaan bagi pabrikan dan pemasok suku cadang.